Penggambaran perlawanan terhadap diskriminasi perempuan dalam film “Moxie”

Perempuan kerap mendapatkan perilaku diskriminasi dan dipandang sebagai objek, di dalam moxie film perempuan diharapkan menjadi seorang yang patuh dan mudah dikelabui, belum lagi adanya budaya patriarki dimana perempuan dibuat menjadi lebih rendah daripada laki-laki. Hal tersebut yang menjadi dasar adanya perlawanan perempuan. Penelitian ini membahas perihal Penggambaran Perlawanan Terhadap Diskriminasi Perempuan yang terdapat pada film Moxie. Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Metode penelitian analisis Semiotika model Charles Sanders, penulis mendapatkan gambaran bahwa penggambaran perlawanan terhadap diskriminasi perempuan yang ditunjukan dengan cara para siswi perempuan yang berani bersuara dan melawan perihal yang terjadi tindakan diskriminasi yang ada di dalam sekolah Rockport. Perlawanan tersebut digambarkan melalui siswi yang berani dan semangat melakukan perlawanan, berani bersuara jika ia tidak boleh disentuh, ditindas, dinilai buruk dan berani melakukan aksi solidaritas melawan adanya diskriminasi yang terdapat dalam sekolah tersebut. Penggambaran perlawanan dalam penelitian ini terlihat dalam scene yang ditunjukan bahwa diskriminasi harus dilawan dan ditolak. Penggambaran perlawanan diskriminasi ini sejalan dengan apa yang ada di dalam Amerika, jika di dalam negara tersebut kasus diskriminasi kerap terjadi sehingga realitas sosial di Amerika sesuai dengan apa yang terjadi di dalam film Moxie